INTUISI.ID, Mamuju – Sekretaris Provinsi (Sekprov) Sulawesi Barat, Muhammad Idris, secara resmi meluncurkan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) dan Sandeq Heritage Festival Sulbar 2024 pada Jumat malam, 20 September 2024.
Acara tersebut diadakan sebagai langkah strategis dalam mendukung ketahanan pangan serta pelestarian budaya lokal di Sulawesi Barat.
Dalam sambutannya, Muhammad Idris menyampaikan bahwa kedua kegiatan ini merupakan inisiatif yang sangat penting bagi Provinsi Sulawesi Barat, yang merupakan provinsi ke-33 di Indonesia.
Menurutnya, keberadaan GNPIP dan Sandeq Heritage Festival menjadi bagian vital dalam mengatasi tantangan daerah, terutama terkait ketahanan pangan dan pelestarian warisan budaya.
“Kita bersyukur, di tengah berbagai kesibukan, malam ini kita bisa secara resmi meluncurkan GNPIP dan Sandeq Heritage Festival Sulbar 2024. Dua program ini sangat kita butuhkan di Sulbar untuk memastikan ketahanan pangan dan melestarikan budaya,” ujar Idris.
Ia menegaskan bahwa ketahanan pangan adalah faktor utama yang harus mendapatkan perhatian serius. Idris mengingatkan bahwa tanpa manajemen yang tepat, ketahanan pangan dapat terancam, dan itu akan berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat.
“Ketahanan pangan adalah denyut jantung Sulbar yang harus kita tangani dengan penuh perhatian. Tidak boleh ada kelalaian dalam memastikan ketersediaan dan keamanan pangan di daerah kita,” tegasnya.
Lebih lanjut, Idris menjelaskan bahwa GNPIP dirancang untuk mendorong perubahan mindset masyarakat, dari yang sebelumnya hanya bersifat konsumtif menjadi lebih produktif. Ia berharap generasi muda Sulbar dapat terlibat aktif dalam upaya mengelola dan menjaga ketersediaan pangan secara mandiri.
“Kita ingin memastikan bahwa generasi muda di Sulbar dapat mengelola ketersediaan pangan dengan baik, tidak hanya menjadi konsumen, tapi juga menjadi produsen yang berdaya,” tambahnya.
Di sisi lain, Sandeq Heritage Festival, yang juga menjadi bagian dari acara peluncuran, merupakan upaya pemerintah daerah untuk memperkuat identitas budaya Sulbar sebagai pemilik perahu Sandeq, yang telah diakui sebagai warisan budaya yang harus dilestarikan.
“Festival ini adalah pengingat bahwa Sulawesi Barat adalah satu-satunya pemilik perahu Sandeq, warisan budaya yang harus kita jaga bersama. Tanggung jawab kita sebagai warga Sulbar adalah melestarikan dan merawatnya agar tidak hilang ditelan waktu,” tutup Idris.
Dengan peluncuran GNPIP dan Sandeq Heritage Festival, Pemprov Sulbar berharap dapat mencapai keseimbangan antara penguatan ekonomi pangan dan pelestarian budaya, sehingga masyarakat Sulbar dapat maju secara berkelanjutan dalam berbagai sektor.
(*)