Gubernur Sulbar Hadiri Rakor FKUB, Paparkan Tantangan Keuangan dan Program Prioritas Daerah

Intuisi.id, Mamuju – Gubernur Sulbar, Suhardi Duka (SDK) menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Daerah Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sulbar yang digelar di Aula Kantor Kanwil Kemenag Sulbar, Senin, 24 November 2025.

Rakor tersebut turut dihadiri Wakil Ketua DPRD Sulbar Suraidah Suhardi, Ketua FKUB Provinsi beserta pengurus FKUB dari enam kabupaten, Plt Kepala Kesbangpol Sulbar, Plt Pemkesra Sulbar, serta sejumlah tamu undangan lainnya.

Kehadiran Suhardi Duka menjadi momentum tersendiri bagi jajaran FKUB. Sejak FKUB berdiri di Sulbar, Suhardi Duka tercatat sebagai Gubernur pertama yang secara langsung menghadiri agenda rapat koordinasi tersebut.

Ketua FKUB Sulbar, Sahabuddin Kasim, menyampaikan bahwa FKUB merupakan garda terdepan dalam menjaga kerukunan umat beragama di tengah masyarakat yang beragam dan majemuk, baik dari sisi budaya, kepentingan, maupun keyakinan.

“Hal ini berpotensi memunculkan gesekan, sehingga tokoh agama dan pengurus FKUB harus benar-benar memahami kondisi masyarakat. Tokoh agama memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga kerukunan,” jelas Sahabuddin.

Ia menambahkan, FKUB merupakan rumah bersama untuk berdiskusi secara setara, tidak hanya terkait isu keagamaan, tetapi juga persoalan sosial dan ekonomi yang berkembang di tengah masyarakat. Tokoh agama, kata dia, harus mampu memberikan pemahaman yang menyejukkan kepada umat.

Dalam sambutannya, Gubernur Suhardi Duka memaparkan tantangan besar yang dihadapi Pemerintah Provinsi Sulbar terkait pendanaan pembangunan di tengah kebijakan efisiensi anggaran. Ia juga meminta para tokoh agama yang tergabung dalam FKUB untuk membantu memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait kondisi keuangan daerah saat ini.

Ia mengungkapkan bahwa selama ini pemerintah provinsi tetap menyalurkan bantuan hibah kepada sejumlah lembaga keagamaan dan sosial, seperti FKUB, MUI, KONI, PMI, Pramuka, serta tetap menjalankan program beasiswa karena bersifat mandatori.

Namun, untuk tahun 2026, bantuan rumah ibadah terpaksa dihentikan sementara. Menurutnya, keputusan itu diambil demi menjaga program prioritas lain seperti subsidi BPJS, beasiswa, dan pembangunan infrastruktur yang dianggap lebih mendesak dan berdampak langsung bagi masyarakat.

“Saya sangat peduli pada rumah ibadah tanpa membedakan agama, tapi kali ini memang tidak bisa. Daripada kita hentikan subsidi BPJS atau beasiswa, itu jauh lebih parah,” tegasnya.

Meski di tengah keterbatasan, Suhardi Duka menyebut bahwa anggaran yang masuk ke Sulbar masih cukup besar berkat komunikasi dan koordinasi yang baik dengan pemerintah pusat. Hampir seluruh kementerian merespons positif berbagai program yang diajukan Pemprov Sulbar.

Pada 27 November 2025 mendatang, ia juga berencana mengajukan perbaikan tata ruang Sulbar kepada Menteri Kehutanan, menyusul masih luasnya kawasan hutan yang menghambat pengembangan perkebunan dan fasilitas pemerintahan, khususnya di wilayah Mamasa dan sekitarnya.

Selain itu, Pemprov Sulbar tengah mengupayakan pendanaan melalui skema pengelolaan karbon. Sulbar merupakan salah satu daerah penghasil karbon dalam jumlah besar, namun selama ini belum mendapatkan manfaat maksimal dari potensi tersebut.

“Tapi anggaran itu nanti hanya bisa digunakan untuk program perbaikan lingkungan, dan itu tidak masalah,” ujarnya.

Salah satu program unggulan yang akan didorong pada 2026 adalah program padat karya dengan alokasi anggaran sekitar Rp70 miliar. Program ini akan dikerjakan langsung oleh masyarakat tanpa melalui kontraktor, sehingga warga bisa memperoleh penghasilan sekaligus menikmati hasil pekerjaannya.

Selain itu, Pemprov Sulbar juga menargetkan penanganan persoalan kemiskinan, stunting, dan masalah sosial lainnya di sekitar 120 desa. Penentuan desa akan dilakukan oleh masing-masing bupati, sementara intervensi dikerjakan pemerintah provinsi melalui program PASTIPADU.

Di akhir sambutannya, Gubernur Suhardi Duka berharap Rakor FKUB dapat menghasilkan keputusan yang konstruktif dan dapat disampaikan kepada Pemerintah Provinsi Sulbar sebagai bahan pertimbangan dalam menjaga kerukunan dan stabilitas sosial di daerah.

“Semoga bisa dipahami kondisi masyarakat dan kondisi keuangan pemerintah provinsi saat ini,” pungkasnya. (ADV)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

news-0612-mu

yakinjp


sabung ayam online

yakinjp

yakinjp

yakinjp

rtp yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

judi bola online

slot thailand

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

ayowin

mahjong ways

judi bola online

8881

8882

8883

8884

8885

8886

8887

8888

8889

8890

8891

8892

8893

8894

8895

8941

8942

8943

8944

8945

8946

8947

8948

8949

8950

8952

8953

8954

8955

9001

9002

9003

9004

9005

9006

9007

9008

9009

9010

9011

9012

9013

9014

9015

10031

10032

10033

10034

10035

10036

10037

10038

10039

10040

10041

10042

10043

10044

10045

8896

8897

8898

8899

8900

8956

8957

8958

8959

8960

8961

8962

8963

8964

8965

8966

8967

8968

8969

8970

9016

9017

9018

9019

9020

9021

9022

9023

9024

9025

9026

9027

9028

9029

9030

10046

10047

10048

10049

10050

10051

10052

10053

10054

10055

10056

10057

10058

10059

10060

8971

8972

8973

8974

8975

8976

8977

8978

8979

8980

8981

8982

8983

8984

8985

9031

9032

9033

9034

9035

9036

9037

9038

9039

9040

9041

9042

9043

9044

9045

8866

8867

8868

8869

8870

8871

8872

8873

8874

8875

8876

8877

8878

8879

8880

8996

8997

8998

8999

9000

9046

9047

9048

9049

9050

9051

9052

9053

9054

9055

10061

10062

10063

10064

10065

10066

10067

10068

10069

10070

10001

10002

10003

10004

10005

10006

10007

10008

10009

10010

10011

10012

10013

10014

10015

10016

10017

10018

10019

10020

10021

10022

10023

10024

10025

10026

10027

10028

10029

10030

10071

10072

10073

10074

10075

10076

10077

10078

10079

10080

10081

10082

10083

10084

10085

news-0612-mu