INTUISI.ID, Mamuju – Dalam rangkaian perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Sulawesi Barat ke-20, etape kelima Sandeq Heritage Festival 2024 resmi dilepas pada Sabtu, 21 September 2024.
Lomba perahu tradisional Sandeq ini melintasi rute yang mengelilingi Pulau Karampuang, dengan semangat melestarikan warisan budaya maritim Sulbar.
Pelepasan etape kelima dilakukan satu hari menjelang puncak peringatan HUT Sulbar ke-20, dengan tujuan mendekatkan semangat hari jadi provinsi dengan para Passandeq—pelayar tradisional yang turut memelihara budaya Sandeq, perahu layar yang menjadi ikon maritim Sulbar.
“Kita sengaja melepas etape kelima dari Sandeq Heritage Festival 2024 sehari sebelum puncak acara HUT Sulbar ke-20. Ini bertujuan untuk memperkuat hubungan antara semangat hari jadi dan para Passandeq, yang memiliki peran penting dalam menjaga dan melestarikan warisan budaya ini,” ujar Muhammad Idris dalam sambutannya.
Idris menekankan pentingnya menjaga budaya maritim yang menjadi identitas Sulbar. Melalui festival ini, spirit kebersamaan dan pelestarian budaya tradisional diharapkan dapat terus hidup di tengah masyarakat.
Sementara itu, Wakil Ketua Panitia Sandeq Heritage Festival 2024, Ridwan Alimuddin, menjelaskan bahwa dalam etape kelima ini, para peserta akan mengelilingi Pulau Karampuang sebanyak dua kali. Hal ini dilakukan untuk memberi jarak antar perahu Sandeq, agar perlombaan berjalan lebih lancar.
“Parade Sandeq akan diadakan besok, pada puncak peringatan HUT Sulbar ke-20 di Teluk Mamuju. Meskipun parade tidak wajib, kami berharap para Passandeq tetap ikut serta untuk memeriahkan hari jadi provinsi ini,” kata Ridwan.
Sandeq Heritage Festival 2024 dihadiri oleh ribuan penonton yang antusias menyaksikan perlombaan tradisional ini. Selain mempromosikan budaya lokal, festival ini juga diharapkan dapat menjadi momentum untuk memperkuat kerjasama antar wilayah maritim dan meningkatkan daya tarik wisata Sulbar.
Dengan semangat kebersamaan, Sandeq Heritage Festival menjadi simbol kekuatan budaya dan identitas masyarakat Sulawesi Barat yang terus dipelihara dan diwariskan kepada generasi mendatang.
(*)
