Biourin Kambing, Inovasi Pupuk Organik Ramah Lingkungan untuk Pertanian Berkelanjutan di Polewali Mandar

INTUISI.ID, Polman – Universitas Al Asyariah Mandar (Unasman) meluncurkan sebuah inovasi terbaru dalam bidang pertanian berkelanjutan dengan memanfaatkan biourin kambing sebagai pupuk organik cair. Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan produksi pertanian sambil menjaga kelestarian lingkungan.

Biourin, yang merupakan urin kambing yang difermentasi menggunakan bahan alami seperti tetes tebu dan mikroorganisme lokal (MOL), telah dikembangkan menjadi pupuk cair berkualitas tinggi. Pupuk ini mengandung nutrisi esensial seperti nitrogen, fosfor, dan kalium yang sangat bermanfaat untuk kesuburan tanah.

Program ini didukung oleh Pendanaan Hibah dari Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat, Dirjendiktiristek, Kemdikbudristek, dan dilaksanakan oleh tim yang dipimpin oleh Dr. Andi Tenri Bau Astuti Mahmud dari Unasman. Pelatihan dan penyuluhan tentang pemanfaatan biourin ini diadakan di Kelurahan Ammasangan, Kecamatan Binuang, Kabupaten Polewali Mandar, bekerja sama dengan Kelompok Tani Ternak Kayu Colo.

“Pengolahan biourin kambing adalah langkah inovatif yang memanfaatkan limbah peternakan untuk mendukung pertanian yang lebih ramah lingkungan. Ini tidak hanya mengurangi limbah tetapi juga meningkatkan hasil pertanian dengan cara yang berkelanjutan,” kata Dr. Andi Tenri Bau Astuti Mahmud, Senin, 2 September 2024.

Muh. Arman Yamin Pagala, SP., MP, dosen Fakultas Ilmu Pertanian Unasman, menambahkan bahwa penerapan biourin telah memberikan dampak positif di berbagai daerah, termasuk pedesaan.

“Meskipun proses fermentasi biourin ini sederhana, dampaknya sangat signifikan bagi petani dan lingkungan,” ujarnya.

Proses pembuatan biourin melibatkan penampungan urin kambing dan fermentasinya selama 2 hingga 3 minggu sebelum siap digunakan. Metode ini tidak hanya mengurangi risiko pencemaran lingkungan tetapi juga memberikan nilai tambah bagi para peternak.

Keberhasilan inisiatif ini diharapkan dapat memotivasi peternak dan petani di wilayah lain untuk mengadopsi metode serupa, yang diharapkan dapat membawa manfaat ekonomi sekaligus menjaga kelestarian lingkungan secara lebih luas.

(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *