INTUISI.ID, Mamuju – Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Provinsi Sulawesi Barat menggelar Rapat Koordinasi Lintas Perangkat Daerah guna menyelaraskan arah pembangunan lima tahun ke depan.
Agenda ini difokuskan pada persiapan asistensi dan verifikasi Rencana Strategis Perangkat Daerah (Renstra-PD) 2025–2029, sebagai tindak lanjut atas hasil evaluasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) serta catatan teknis dari Kementerian PAN-RB.
Rapat yang berlangsung di Ruang RPJMD Kantor Bapperida Sulbar tersebut dipimpin oleh Perencana Ahli Muda, Angga Tirta Wijaya, mewakili Kepala Bapperida Sulbar, Junda Maulana, dan dihadiri oleh pejabat penyusun program serta fungsional perencana dari seluruh perangkat daerah di lingkungan Pemprov Sulbar.
Angga menegaskan bahwa penyesuaian tujuan pembangunan daerah menjadi langkah penting untuk memperkuat konsistensi antara visi RPJMD dan arah program perangkat daerah.
“Kita tidak lagi menetapkan tujuan per misi, melainkan hanya dua tujuan utama yang langsung merujuk pada pokok visi: Maju dan Sejahtera,” jelas Angga.
Adapun dua tujuan utama tersebut, lanjutnya, yakni: Terwujudnya pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, diukur melalui laju pertumbuhan ekonomi dan menurunnya kemiskinan dan ketimpangan yang berkeadilan dan inklusif, diukur melalui tingkat kemiskinan dan indeks gini.
Angga menjelaskan bahwa perubahan struktur tujuan ini merupakan respon atas evaluasi RPJMD oleh Kementerian Dalam Negeri serta arahan dari Kementerian PAN-RB agar rumusan tujuan lebih fokus, terukur, dan menjawab isu-isu pembangunan aktual di daerah.
Selain itu, Bapperida Sulbar juga menyoroti sejumlah tantangan teknis yang perlu segera ditangani dalam penyusunan Renstra-PD, antara lain:
Pemetaan pohon kinerja harus menggambarkan critical success factors secara eksploratif, bukan sekadar formalitas pengisian sasaran dinas.
Strategi pengentasan kemiskinan harus mencakup tiga pendekatan: peningkatan pendapatan, pengurangan beban masyarakat, dan perbaikan infrastruktur di daerah kantong kemiskinan.
Perbaikan leveling kinerja, dengan memastikan hubungan antara tujuan dan sasaran bersifat logis dan tidak terbalik. Misalnya, penurunan angka kemiskinan adalah hasil dari pencapaian tujuan pembangunan, bukan menjadi tujuannya sendiri.
Sementara itu, Kepala Bapperida Sulbar, Junda Maulana, menegaskan bahwa kegiatan ini menjadi momentum penting untuk memastikan leveling kinerja pemerintahan Gubernur Sulbar, Suhardi Duka dan Wakil Gubernur Salim S. Mengga benar-benar terintegrasi secara sistematis dalam dokumen perencanaan daerah.
“Kami ingin memastikan bahwa visi Sulawesi Barat Maju dan Sejahtera benar-benar terwujud melalui perencanaan yang berbasis hasil, bukan sekadar administratif,” ujar Junda.
Dengan penyusunan Renstra-PD yang terarah dan terukur, Bapperida Sulbar berharap seluruh perangkat daerah mampu bekerja lebih sinergis dalam mencapai target pembangunan daerah yang inklusif dan berkelanjutan. (*)