Pendidikan Sulbar Jadi Prioritas, Gubernur SDK Siap Kolaborasi Tingkatkan Kompetensi Guru

INTUISI.ID, Mamuju – Gubernur Sulbar, Suhardi Duka (SDK) menghadiri peresmian Gedung Kantor Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Provinsi Sulbar di kompleks perkantoran Gubernur Sulbar, Jalan Abdul Malik Pattana Endang, Selasa, 17 Juni 2025.

Peresmian ini dilakukan oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Guru, Tenaga Kependidikan dan Pendidikan Guru (GTK PG), Kemdikdasmen, Prof. Dr. Nunuk Suryani, M.Pd.

Kepala Kantor GTK Sulbar, Erfan Agus Munif menyampaikan, semoga dengan hadirnya gedung kantor GTK ini dapat menjadi titik awal bagaimana guru san tenaga kependidikan akan punya dampak dalam meningkatkan pendidikan di Sulbar.

Dia melaporkan, melihat dari indeks pendidikan di Sulbar, Provinsi ke-33 ini berawacdi urutan tiga terbawa nasional. Katanya rapor pendidikan di Sulbar dibawa rata-rata nasional.

“Tentu ini menjadi kerisauan kita semua. Harapannya kantor GTK dan ekspansi kantor GTK nanti bisa menjadi pemicu tumbuhnya guru-guru hebat dan saya yakin guru-guru hebat, akan melahirkan anak-anak yang hebat,” kata Erfan dalam laporannya.

Sementara itu Gubernur Suhardi Duka menuturkan, jika kualitas pendidikan masa kini rendah, maka di masa depan tidak akan memberikan jaminan. Gubernur Suhardi Duka mengakui, dalam beberapa tahun terakhir kualitas pendidikan di Sulbar memang sangat rendah.

“Tentu ini sangat memperihatinkan bagi kami di Sulbar. Karena rendahnya kualitas pendidikan, maka semakin sulit untuk berkompetisi, maka semakin sulit untuk mendapatkan peluang dan pengaruh baik secara nasional, maupun secara global tentunya nanti,” kata Gubernur Suhardi Duka dalam sambutannya.

Namun SDK menegaskan, rendahnya kualitas pendidikan di Sulbar saat ini bukan menjadi satu tolak ukur bahwa masyarakat Sulbar bodoh. Ia tak sepakat jika ada yang menyebut orang Sulbar bodoh karena kualitas pendidikannya di urutan ketiga terendah secara nasional.

Menurutnya, sistem yang ada saat ini dan kurangnya kepedulian terhadap pendidikan dari pihak terkait yang membuat kualitas pendidikan di Sulbar menjadi rendah.

“Saya adalah hasil pendidikan pendidikan kabupaten Mamuju. Saya SD di Mamuju, SMP di Mamuju, SMA di Mamuju, dan saya bersaing di perguruan tinggi negeri di kampus universitas Hasanuddin S2 saya dan S3 saya di Unair. Saya dengan jenjang pendidikan yang baik, saya bisa jadi ketua DPRD, saya bisa jadi bupati, bisa jadi anggota DPR RI, dan sekarang bisa jadi gubernur. Jadi secara asasi, orang Sulbar tidak bodoh,” ungkapnya

Olehnya itu, Anggota DPR RI periode 2029-2024 ini menyampaikan, ia bersama dengan Wakil Gubernur Sulbar, Salim S Mengga menjadi pendidikan sebagai salah satu program prioritas. Salah satu fokus utamanya yakni meningkatkan kualitas para guru.

Saat ini pihaknya telah bekerjasama dengan PGRI dan IGI untuk meningkatkan kualitas pada guru di Sulbar untuk guru SMA dan SMK yang menjadi kewenangan pemerintah provinsi.

“Dan hari ini, baru saya dapat pemahaman yang lebih bahwa ternyata ada balai atau kantor guru dan tenaga Kependidikan yang bisa kita kerjasama dalam rangka meningkatkan kualitas guru. Tinggal bapak (Kepala Kantor GTK Sulbar) buka, bidang mana yang bisa kita kerjasamakan. Kami siap support dari APBD, tapi lebih bagus jika dukungan anggaran dari pusat lebih besar,” tuturnya.

Gubernur Suhardi Duka juga meminta kepada Dirjen GTK PG untuk lebih memperhatikan Sulbar, bukan hanya gedung saja tapi juga dalam rangka peningkatan kualitas guru dan tenaga kependidikan.

“Gedung baru ok, semangat baru ok, dan prestasi baru juga akan mengiringi nya,” pungkasnya.

Di tempat yang sama, Dirjen GTK PG, Nunuk Suryani, dia berharap gedung yang baru saja diresmikan tidakchanya sekedar menjadi bangunan yang mewah akan tetapi dapat mewujudkan salah satu asta cita Presiden Prabowo yang ke empat yakni sumber daya manusia (SDM) yang unggul menuju Indonesia emas tahun 2045.

Katanya SDM unggul tidak akan tercapai dan program yang mereka gagas tidak akan maksimal jika pada ujung tombak dalam hal ini adalah para guru tidak berkompeten atau tidak berkualitas. Olehnya pihaknya akan berkontribusi sebagai mungkin agar SDM guru di Sulbar dapat meningkat.

Dihadapan Gubernur di menyampaikan bahwa telah banyak program yang dilakukan untuk Sulbar. Salah satunya dengan mendata guru-guru yang jenjang pendidikannay belum S1/D4. Saat ini pihaknya sedang melakukan proses untuk memberikan bantuan beasiswa untuk penuntasan S1/D4.

“Sehingga harapannya tahun ini, guru-guru yang masih belum S1/D4 bisa menyelesaikan atau terdaftar dalam program itu kemudian di tahun berikutnya dia bisa mengikuti pendidikan profesi guru dan pada akhirnya guru tersebut sejahtera,” ungkapnya.

Karena mereka menilai, jika ingin menuntut kompetensi para guru maka yang paling utama harus perhatikan adalah kesejahteraannya. Jika para guru sejahtera maka merakcdapat menuntut guru kompetensi guru tersebut.

“Dan ini menjadi pekerjaan besar kami untuk kesejahteraan guru tersebut. Karena memang negara belum mampu memberikan kesejahteraan bagi semua guru tapi upaya itu terus kami lakukan misalnya dengan penuntasan pendidikan profesi guru,” katanya.

Saat ini masih ada sebanyak 800 ribu guru di Indonesia termasuk Sulbar yang belum memiliki sertifikasi pendidik. Olehnya melalui kantor GTK Provinsi Sulbar, ia meminta agar memverifikasi guru-guru tersebut, mendorong dan mengajak mereka yang belum bersertifikasi pendidik untuk ikut pelatihan atau pendidikan profesi guru sehingga mereka akhirnya juga bisa menikmati kesejahteraannya.

Selain itu, Dirjen GTK PG telah menyediakan mata pelajaran coding (pemrograman komputer) dan dan Kecerdasan Artifisial (KA). Karena hal ini juga menjadi perhatian Presiden Prabowo terhadap digitalisasi pendidikan dan literasi digital buat siswa.

Juga karena pak presiden itu sangat memberikan perhatian terhadap digitalisasi pendidikan, literasi digital buat siswa, maka kami juga menyediakan mata pelajaran pilihan yaitu mata pelajaran coding dan Kecerdasan Artifisial (KA).

“Di Sulbar ini ada sekolah-sekolah yang dulu sekolah penggerak menjadi prioritas kami untuk bisa menyediakan mata pelajaran Coding dan KA.
Saya juga minta tolong ke kepala Balai GTK dan BPMP untuk terus mengidentifikasi dan mendorong sekolah-sekolah di Sulbar untuk ikut dalam program pelatihan guru untuk coding dan KA,” paparnya.

Sehingga dengan begitu, jika program tersebut dapat berjalan maksimal, maka kualitas pendidikan Sulbar yang saat ini masih rendah dapat merangkak naik.

“Saya berharap apa yang kita intervensi disini melalui kantor GTK itu bisa memberi fasilitasi kepada guru-guru disini untuk bisa tumbuh dan melompat membawa SDM guru disini menjadi kompeten. Dengan SDM yang kompeten maka anak-anak didik menjadi lebih kompeten,” pungkasnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *