INTUISI.ID, Mamuju – Bencana banjir dan longsor yang melanda Kabupaten Mamuju dalam beberapa hari terakhir menjadi alarm bagi daerah ini untuk meningkatkan kesiapsiagaan terhadap bencana.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pun turun langsung ke lokasi untuk menyerahkan bantuan dan mengevaluasi upaya mitigasi yang telah dilakukan.
Direktur Mitigasi Bencana BNPB, Berton Suar Pelita Panjaitan, yang datang bersama Tenaga Ahli Kepala BNPB, Brigjen Dr. Jahidin Chilo, S.IP., M.Si., dan Brigjen H. Yan Namora, menegaskan bahwa kesadaran mitigasi bencana harus terus ditingkatkan, terutama dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat. Salah satu langkah yang disarankan adalah penguatan program Desa Tangguh Bencana guna membangun kesiapsiagaan sejak tingkat desa.
Setibanya di Mamuju, Berton dan tim BNPB langsung menuju kantor BPBD Mamuju sebelum meninjau lokasi terdampak di Lingkungan Tamasapi.
Dalam kunjungan tersebut, mereka didampingi oleh Bupati Mamuju, Dr. Hj. Sitti Sutinah Suhardi, Dandim 1418 Mamuju Letkol Inf. Andik Siswanto, S.I.P., M.I.Pol, Ketua DPRD Mamuju Syamsuddin Hatta, serta perwakilan Polresta Mamuju dan sejumlah kepala OPD terkait.
Dalam kesempatan itu, Bupati Mamuju, Sutinah Suhardi mengungkapkan apresiasinya atas perhatian yang diberikan BNPB terhadap masyarakatnya yang terdampak bencana.
Namun, ia juga menitipkan harapan agar BNPB dapat mengalokasikan anggaran lebih besar untuk penanganan pasca-bencana di Mamuju, mengingat daerah ini memiliki risiko tinggi terhadap bencana alam.
“Kami sangat berterima kasih atas bantuan yang diberikan BNPB. Namun, kami juga berharap ada alokasi anggaran yang lebih besar untuk pemulihan pasca-bencana, karena Mamuju termasuk daerah rawan bencana yang membutuhkan perhatian khusus,” ujar Sutinah, Rabu, 29 Januari 2025.
BNPB dalam kesempatan tersebut menyerahkan sejumlah bantuan, di antaranya: 200 paket sembako, 200 paket hygiene kit, 200 lembar selimut, 1 unit pompa alkom, dan dana bantuan sebesar Rp150 juta yang dapat digunakan untuk kebutuhan mendesak dalam penanganan dampak bencana.
Berton Panjaitan menegaskan bahwa dana tersebut diberikan dengan fleksibilitas penggunaan, tetapi tetap harus akuntabel dan dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat terdampak.
Selain memberikan bantuan, BNPB juga menekankan pentingnya kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana. Berton menyebutkan bahwa bencana alam dapat terjadi kapan saja, sehingga edukasi dan mitigasi harus menjadi prioritas pemerintah daerah.
“Kami mendorong Pemkab Mamuju untuk terus memperkuat koordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan, termasuk desa-desa rawan bencana. Program Desa Tangguh Bencana harus dioptimalkan agar masyarakat memiliki kesadaran dan keterampilan dalam menghadapi bencana,” jelasnya. (*)