Yusuf T. Silambi: Alokasi Anggaran Harus Dukung Mitigasi Bencana di Kutai Timur

Kutai Timur, Intuisi.id— Yusuf T. Silambi, anggota DPRD Kutai Timur, menyoroti pentingnya alokasi anggaran yang memadai untuk mendukung mitigasi bencana di wilayah rawan. Ia meminta pemerintah daerah untuk memprioritaskan dana bagi pembangunan infrastruktur, pelatihan, dan program edukasi masyarakat guna mengurangi risiko bencana alam seperti banjir, tanah longsor, dan kebakaran hutan.

“Mengandalkan reaksi setelah bencana terjadi tidak akan cukup,” tegas Yusuf dalam forum resmi pada Selasa (19/11/2024).

Menurut Yusuf, Kutai Timur menghadapi ancaman bencana yang cukup besar karena kondisi geografisnya. Oleh karena itu, pemerintah harus bersikap proaktif dengan mengalokasikan anggaran untuk memperkuat infrastruktur, seperti perbaikan saluran drainase, penanaman pohon untuk mencegah longsor, dan pembangunan rumah tahan bencana.

Ia juga menekankan bahwa anggaran harus diarahkan untuk mendukung program pelatihan dan simulasi bagi masyarakat. Menurutnya, masyarakat yang terlatih dapat merespons bencana dengan lebih cepat dan tepat, sehingga kerugian dapat diminimalkan.

“Dengan pemahaman yang baik tentang cara merespons bencana, risiko dan dampak yang ditimbulkan dapat diminimalisasi,” jelas Yusuf.

Lebih lanjut, Yusuf meminta agar pengelolaan anggaran dilakukan dengan transparan dan akuntabel. Ia menyebutkan bahwa setiap alokasi dana harus dimanfaatkan secara efektif untuk memastikan program mitigasi bencana berjalan sesuai rencana.

Selain itu, Yusuf mengingatkan bahwa kerja sama antara pemerintah pusat dan daerah sangat penting untuk mengatasi keterbatasan anggaran di tingkat lokal. Dengan dukungan dari pemerintah pusat, program mitigasi dapat dijalankan dengan lebih optimal.

“Kita harus berkolaborasi demi kepentingan bersama,” tandasnya.

Sebagai penutup, Yusuf menyatakan bahwa DPRD Kutai Timur siap mendukung pengalokasian anggaran untuk mitigasi bencana. Ia berharap program ini tidak hanya menjadi wacana, tetapi dapat segera diimplementasikan demi melindungi masyarakat dari risiko bencana di masa depan.

“Saya ingin memastikan masyarakat Kutai Timur tidak hanya memiliki pengetahuan tentang bencana, tetapi juga sarana dan prasarana yang memadai untuk menghadapinya,” tutupnya. (ADV)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *