INTUISI.ID, MAMUJU, Pelantikan 30 Anggota DPRD Mamuju terpilih di Pileg 2024 lalu, disambut unjuk rasa Mahasiswa Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang Mamuju. Gerakan ini diharapakan jadi atensi dewan agar tidak menjaga amanah rakyat.
Puluhan massa melakukan orasi dan membakar ban bekas di Depan Kantor DPRD Mamuju di Jl. Ahmad Yani, Senin, 2 September 2024. Anak-anak muda dari GMNI Mamuju itu gantian berorasi sembari membentangkan spanduk yang bertuliskan “GMNI Menggugat”.
Massa menganalogikan Gedung DPRD Mamuju bagaikan hantu. Terutama para anggota DPRD Mamuju periode 2019-2024, yang dianggap tak melakukan fungsi pengawasan dengan baik. Mahasiswa menilai anggota DPRD Mamuju selama ini terkesan lembek terhadap eksekutif.
“Gedung DPRD Mamuju ini bagaikan Rumah Hantu. Karena sepi dengan suara pengawasan. Banyak akar-akar persoalan mulai dari pembangunan infrastruktur yang kacau, hingga pengawasan terhadap kebijakan anggaran tidak pernah disuarakan selama periode 2019-2024,” kata Januardi, salah satu massa aksi dari GMNI Mamuju.

Ketua Cabang GMNI Mamuju, Adam Jauri, dalam orasinya menyampaikan mereka mendorong para anggota legislatif yang baru saja dilantik untuk menjalankan tugas dan fungsinya. Terutama membawa aspirasi rakyat untuk disuarakan
“Sudah cukup DPRD ini menjadi bungkam terhadap persoalan-persoalan rakyat selama ini. Dengan pelantikan Anggota DPRD Mamuju yang baru ini, harapan dan suara rakyat ikut di pundak bapak ibu sekalian,” tambah Adam.
Setelah satu jam lebih melakukan orasi, sejumlah anggota dewan yang telah dilantik menemui massa aksi. Mereka berjanji akan mengawal tuntutan tersebut.
“Tahun 2024 ini difokuskan pada pendidikan dan kesehatan sesuai dengan PMK. Tapi untuk mengurangi titik banjir, kami telah masukan dalam perubahan,” beber Ketua DPRD Mamuju yang baru dilantik, Muhammad Hatta dari Partai Demokrat.
Sementara Wakil Ketua Sementara DPRD Mamuju, Andi Abdul Malik dari PDIP mengatakan sebagai anggota dewa baru, ia mengapresiasi langkah mahasiswa untuk memberi masukan. Dia berharap kritik terus dibangun untuk mengingatkan para legislator yang baru dilantik bekerja.
“Terima kasih atas saran dan kritik dari adik-adik mahasiwa. Saya kira kita akan menjadi mitra kritis selanjutnya untuk bersama-sama membangun daerah yang kita cinta ini,” jelasnya. (Ayu)
Berikut 10 tuntutan GMNI untuk DPRD Mamuju :
1. Ajarkan kembali muatan lokal
2. Tolak reklamasi pantai di Mamuju
3. Tolak pembangunan PLTA DND HYDRO ECO POWER
4. Pemerataan infrastruktur jalan, pariwisata, dan tata ruang kota Kabupaten Mamuju
5. Pemerataan infrastruktur dan tenaga pendidik di Mamuju
6. Tuntaskan konflik agraria
7. Hentikan eksploitasi anak dan tuntaskan pelecehan seksual
8. Cairkan dana stimulan gempa tahap 2
9. Segera bangun tanggul penahan ombak di Tambi
10. Hentikan mendorong perubahan nama pelabuhan feri menjadi pelabuhan Kurri-Kurri Simboro




