INTUISI.ID, Mamasa — Suasana hangat dan penuh harapan menyelimuti Dusun Salulemo, Desa Buangin, Kecamatan Rantebulahan Timur, Kabupaten Mamasa, ketika Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Barat, Suhadi Kandoa’, melakukan Hearing Dialog bertema “Peran Masyarakat Desa dalam Memaksimalkan Tupoksi DPRD Provinsi”.
Kegiatan ini turut didampingi oleh Staf Sekretariat DPRD Provinsi Sulbar, Nirawati, S.IP, serta disambut secara adat oleh Pemangku Adat setempat, Nataniel, bersama unsur Pemerintah Desa dan masyarakat.
Dalam sambutannya, Nataniel menyampaikan rasa terima kasih dan penghormatan atas perhatian DPRD terhadap daerah terpencil seperti Salulemo.
“Ini momentum penting. Masyarakat akhirnya bisa langsung menyampaikan aspirasi kepada wakil rakyat,” ujarnya.
Hearing dialog berlangsung terbuka. Sejumlah tokoh masyarakat, pemuda, dan kaum ibu mengangkat isu prioritas utama: pembangunan akses jalan ke Dusun Salulemo yang selama ini hanya bisa dilalui kendaraan roda dua.
Masyarakat berharap pemerintah dapat membangun akses untuk kendaraan roda empat agar distribusi logistik, bantuan, serta pelayanan dasar seperti pendidikan dan kesehatan lebih mudah dijangkau.
Perwakilan pemuda dan perempuan, Novitasari, turut menegaskan bahwa penguatan peran perempuan dalam pembangunan penting, tetapi akses jalan tetap menjadi kebutuhan paling mendesak.
Aspirasi lainnya juga mencakup permintaan bantuan ternak, dukungan kegiatan keagamaan, peningkatan kualitas layanan pendidikan dan kesehatan, serta pemberdayaan perempuan dan pemuda.
Dalam tanggapannya, Suhadi Kandoa’ menyampaikan bahwa aspirasi masyarakat akan menjadi bagian dari bahan pertimbangan dalam penyusunan kebijakan dan penganggaran DPRD. Ia juga mengapresiasi semangat partisipatif masyarakat yang telah hadir dan menyampaikan suara dengan terbuka.
“Kami di DPRD tidak akan tutup telinga terhadap jeritan masyarakat desa. Aspirasi ini bukan hanya akan kami catat, tetapi juga kami perjuangkan agar bisa masuk dalam skala prioritas pembangunan Provinsi Sulbar,” tegas Suhadi.
Hearing ini mencerminkan semangat pembangunan yang inklusif dan partisipatif, serta memperkuat jembatan komunikasi antara rakyat dan wakilnya di parlemen. Masyarakat Salulemo berharap, suara mereka hari ini bukan sekadar catatan, tapi langkah nyata menuju kehidupan yang lebih layak. (ADV)




