INTUISI.ID, Mamuju – Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Barat, Muhammad Idris, menghadiri sekaligus membuka secara resmi acara Diseminasi Hasil Verifikasi dan Validasi Data Keluarga Berisiko Stunting tahun 2024 yang dilaksanakan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Acara tersebut berlangsung di Hotel Matos, Mamuju, Kamis (24/10/2024).
Dalam sambutannya, Idris menekankan pentingnya data yang valid dan terverifikasi sebagai dasar kebijakan yang akan diterapkan oleh pemerintah daerah, terutama dalam upaya menurunkan angka stunting di Sulawesi Barat.
Ia mengingatkan bahwa penanganan stunting tidak hanya menjadi tanggung jawab satu instansi, melainkan melibatkan berbagai pihak dan institusi yang harus bekerja bersama menggunakan data yang sama.
“Data yang dihimpun oleh BKKBN ini harus benar-benar dihidupkan dan dijadikan dasar dalam setiap kebijakan yang diambil. Baik pemerintah provinsi maupun kabupaten harus saling bersinergi dan menggunakan data ini secara efektif,” ujar Idris.
Lebih lanjut, Idris menjelaskan bahwa salah satu tantangan dalam penanganan stunting adalah ketika setiap unit atau lembaga bekerja menggunakan data yang berbeda.
Hal tersebut, menurutnya, akan berdampak pada hasil yang tidak optimal, baik dari segi pencapaian target maupun evaluasi program.
“Kita butuh data yang akurat dan bermanfaat. Jika masing-masing instansi menggunakan data yang berbeda, target penurunan angka stunting akan sulit tercapai,” jelasnya.
Acara diseminasi ini bertujuan untuk memastikan bahwa semua pihak yang terlibat dalam penanganan stunting, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten, memiliki pemahaman yang sama terkait kondisi terkini serta langkah yang harus diambil berdasarkan data terbaru dari BKKBN.
Idris berharap agar penghargaan bisa diberikan kepada instansi yang berhasil menjalankan program penurunan stunting dengan baik.
“Kami berharap dengan adanya data ini, semua elemen bisa lebih fokus dalam penanganan stunting, dan penghargaan akan diberikan kepada instansi yang berhasil menurunkan angka stunting secara signifikan,” pungkasnya.
Acara diseminasi ini dihadiri oleh perwakilan dari berbagai dinas terkait, pemerintah kabupaten, serta sejumlah pihak yang aktif dalam penanganan masalah stunting di Sulawesi Barat.
(*)