Intuisi.id, Mamuju – Dalam rangka memastikan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana hidrometeorologi basah dan cuaca ekstrem, Regu 4 Posko Siaga Darurat BPBD Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) melaksanakan kegiatan pengecekan rutin terhadap genset, alat komunikasi, lampu sorot, perahu karet, dan peralatan pendukung lainnya di Posko Induk BPBD Sulbar, Kamis 27 November 2025.
Kegiatan ini dilakukan untuk memastikan seluruh peralatan operasional berada dalam kondisi siap pakai, sehingga dapat mendukung kecepatan respons apabila terjadi keadaan darurat, terutama di musim hujan dengan potensi cuaca ekstrem.
Koordinator Posko Siaga Darurat, M. Ardi Aco, menyampaikan bahwa pengecekan rutin merupakan prosedur wajib dalam memastikan kesiapan tim.
“Regu 4 hari ini (Kamis 27 November red.) melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap genset dan seluruh peralatan pendukung. Ini penting agar ketika terjadi kondisi darurat, tidak ada alat yang mengalami kendala. Semua harus dalam keadaan optimal,” ujar Ardi Aco.
Ia menambahkan, Posko Siaga Darurat akan terus meningkatkan kesiapsiagaan, termasuk pengecekan berkala dan simulasi teknis untuk mendukung tugas tim di lapangan.
Plt. Kepala Pelaksana BPBD Sulbar, Muhammad Yasir Fattah, mengapresiasi kerja seluruh regu yang menjaga kesiapan peralatan penanggulangan bencana.
“Kesiapan peralatan adalah kunci utama keberhasilan penanganan darurat. Saya mengapresiasi langkah Regu 4 dan jajaran posko yang terus memastikan kesiapsiagaan kita tetap maksimal. BPBD Sulbar akan terus memonitor perkembangan cuaca dan mempersiapkan respons tercepat bila diperlukan,” ujarnya.
Yasir Fattah menegaskan, Pusdalops dan Posko Siaga Darurat tetap standby 24 jam selama status siaga darurat diberlakukan.
Sesuai arahan Gubernur Sulbar Suhardi Duka, seluruh perangkat BPBD diminta memperkuat kesiapsiagaan menghadapi cuaca ekstrem.
“Peralatan dan tim harus selalu siap. Tidak boleh lengah, karena cuaca ekstrem dapat terjadi kapan saja. Pastikan posko siaga bekerja optimal demi keselamatan masyarakat Sulbar,” tegas Yasir Fattah. (*)
