INTUISI.ID – Ketua Tim Pemenangan Independen pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bontang, Basri Rase dan Chusnul Dhihin, Sukmo Raharjo, menyampaikan pesan penting dalam acara pembekalan kepada tim pemenangan di Hotel Grand Mutiara Bontang, Jumat (27/9/2024).
Dalam kegiatan tersebut, Sukmo mengingatkan pentingnya bekerja dengan jujur dan apa adanya, mengikuti teladan yang diberikan oleh Basri.
Dan dihadiri oleh sekitar 300 peserta, yang terdiri dari tim pemenangan dan simpatisan pasangan Basri-Chusnul.
“Basri mengajarkan kita berjalan dengan jujur, apa adanya, dan tidak pernah berusaha membuat framing. Pesan beliau juga sangat jelas, jangan menyerang lawan dan jangan membalas dengan hal yang sama. Lawan kita adalah orang baik, dan kita harus merangkul semuanya,” ujar Raharjo dalam sambutannya.
Sukmo juga menegaskan, ia berjuang untuk Basri-Chusnul karena melihat sosok yang tidak pernah lupa berterima kasih dan selalu ikhlas dalam bertindak.
“Tanpa dukungan panjengan semua, kami bukan apa-apa. Maka dari itu, mari kita maksimalkan waktu 52 hari yang tersisa untuk memenangkan pilkada ini,” tambahnya.
Ia juga menyampaikan, Basri-Chusnul adalah calon yang turun langsung ke lapangan untuk menyerap aspirasi masyarakat.
“Baik Basri maupun Chusnul, keduanya tidak segan turun ke lapangan karena mereka berasal dari latar belakang yang sama, sama-sama berjuang dari bawah,” tegas Raharjo.
Dalam kesempatan yang sama, Calon Wali Kota Bontang Nomor Urut 1, Basri Rase menjelaskan saat ini fokus utama adalah penguatan tim pemenangan.
“Tim pemenangan relawan ada di bawah komando Udin Mulyono, sementara untuk Tim Pemenangan Kota dipimpin oleh Sukmo Raharjo. Kami dari Tim Pemenangan Partai juga akan memperkuat,” ujar Basri.
Ia mengingatkan pentingnya komunikasi aktif dan jujur di antara tim pemenangan.
“Ketika bertemu dengan tim, saling menguatkan dan berikan pujian tulus. Komunikasi yang baik harus efektif dan efisien, sampaikan semua dengan jujur, tanpa perlu melebih-lebihkan,” pesan Basri.
Basri juga menjelaskan beberapa program unggulan yang akan dijalankan jika terpilih kembali, termasuk bus pelajar berbasis lingkungan.
“Anak-anak kita akan menggunakan chip untuk identifikasi kategori sekolah mereka. Kalau di luar negeri bisa, kenapa kita tidak?” katanya.
Ia juga menyoroti program bagi anak muda, seperti pembangunan Rumah Kreasi Milenial (RKM).dan pengembangan replika rumah adat sebagai simbol keberagaman budaya di Bontang.
“Kami ingin membangun Bontang yang lebih baik dengan merangkul semua elemen masyarakat. Kami juga satu-satunya kepala daerah yang diberikan gelar oleh Kesultanan Kutai, dan itu menunjukkan bahwa kami dekat dengan semua suku,” tutupnya.