INTUISI.ID, Mamuju – Gubernur Sulawesi Barat, Suhardi Duka (SDK), secara tegas menyampaikan optimismenya bahwa pertumbuhan ekonomi Sulbar di tahun 2025 akan melampaui prediksi Bank Indonesia (BI).
Hal itu disampaikannya saat membuka Karya Kreatif Ekonomi (KKE) dan Pekan Ekonomi Syariah (PEKSyar) yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia Perwakilan Sulbar di Mall Maleo Town Square (Matos), Mamuju, Senin, 19 Juni 2025 malam.
Menurut SDK, meski pertumbuhan ekonomi Sulbar pada tahun 2024 tercatat sebesar 4,6 persen, Bank Indonesia memproyeksikan bahwa pertumbuhan ekonomi Sulbar di tahun 2025 hanya akan berada di kisaran 3,8 hingga 4,2 persen.
Namun, anggota DPR RI periode 2019-2024 itu mengajak seluruh elemen masyarakat dan pemerintah untuk bekerja sama membuktikan bahwa prediksi tersebut bisa dilampaui.
“Kita harus tumbuh diatas 5 persen di 2025 ini. Kalau kita bergerak semua, saya yakin prediksi BI salah di Sulbar,” ungkap Gubernur SDK disambut tepuk tangan meriah dari seluruh tamu undangan yang hadir dalam kegiatan tersebut.
Bupati Mamuju periode 2005-2015 itu optimis pertumbuhan ekonomi Sulbar akan tumbuh dengan baik di tahun 2025 ini sebab harga komoditas unggulan Sulbar yakni perkebunan kelapa sawit mengalami kenaikan yang cukup signifikan.
SDK mengungkapkan keyakinannya itu bukan tanpa dasar. Ia menyebutkan komoditas unggulan Sulbar, yakni kelapa sawit mengalami lonjakan harga yang signifikan dan turut memberikan kontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi daerah.
“Semakin perang Iran dengan Israel, maka harga minyak naik. Harga minyak naik maka harga CPO juga akan baik karena masuk menjadi B50,” sebutnya.
Komoditas unggulan lainnya yakni kakao, harga nya saat ini sedang bagus-bagusnya. Diatas Rp100 ribu perkilogram. “Dengan demikian dua komoditas ini ikut serta mempengaruhi pertumbuhan ekonomi 2025,” ucapnya.
Namun demikian, SDK menyoroti satu komoditas yang mengalami fluktuasi harga, yakni minyak nilam. Ia menyebut, fluktuasi harga ini lebih disebabkan oleh permainan tengkulak.
“Harga nilam dunia stabil. Tapi di Sulbar, tengkulak luar masuk dan mainkan harga. Mungkin agen-agen Nilam kita bantu kredit agar tidak dikuasai tengkulak,” katanya.
Di akhir sambutannya, Gubernur SDK mengajak semua pihak untuk terus bersinergi, membangun kekuatan ekonomi yang inklusif dan berbasis potensi lokal.
“InsyaAllah, pertumbuhan ekonomi Sulbar bisa kita capai di atas 5 persen tahun 2025,” pungkasnya dengan optimis. (*)