INTUISI.ID – Diare adalah buang air besar dengan konsisten lembek atau cair bahkan dapat berupa air saja dan frekuensi lebih sering dan biasanya (tiga kali atau lebih) dalam satu hari (Depkes RI 2011).
Humas RSUD Taman Husada Bontang, dr. Siti Aisyatur Ridha menjelaskan, pada kondisi normal, orang biasanya buang air besar sekali atau dua kali dalam sehari dengan konsistensi feses padat atau keras. Penyakit diare harus ditangani dengan tepat, supaya anda benar-benar terhindar dari penyakit berbahaya tersebut.
“Dilansir dari laman WHO (World Health Organization)- Diarrhoel disease, penyakit diare merupakan penyebab kematian ketiga pada anak di bawah usia 5 tahun dan bertanggung jawab atas kematian sekitar 443.832 anak setiap tahun. Diare dapat berlangsung beberapa hari dan dapat menyebabkan tubuh kekurangan air dan garam yang diperlukan untuk bertahan hidup,” kata Ridha, Selasa 22 Oktober 2024.
Katanya, bagi kebanyakan orang, dehidrasi parah dan kehilangan cairan merupakan penyebab utama kematian terkait diare. Kini, penyebab lain seperti infeksi bakteri septik cenderung menjadi penyebab peningkatan proporsi semua kematian terkait diare.
Anak-anak yang kekurangan gizi atau memiliki kekebalan tubuh yang terganggu, serta orang yang hidup dengan HIV, paling berisiko mengalami diare yang mengancam jiwa.
Olehnya itu, guna mengantisipasi hal tersebut, giat Promosi kesehatan RSUD Bontang, gencar sosialisasikan pentingnya pencegahan resiko diare, berikut pola hidup yang mesti dilakukan :
1. Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan
2. Menutup makanan dan minuman
3. Mencuci makanan atau sayuran sebelum dimasak
4. Selalu minum air yang sudah dimasak
5. Menjaga kebersihan lingkungan rumah saluran air dan buang sampah pada tempatnya
6. Menjaga kebersihan diri
7. Makan makanan yang sehat dan bergizi
(ADV)