INTUISI.ID – Sebagai bagian dari upaya menyiapkan tenaga kerja yang kompeten dan berdaya saing, Pemerintah Kota Bontang melalui Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) menggelar Pembinaan Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Swasta. Kegiatan ini berlangsung di Auditorium 3D Bontang Baru, pada 9–10 September 2025, dengan melibatkan 37 pimpinan LPK.
Staf Ahli Wali Kota Bidang Ekonomi dan Keuangan, Bahauddin, yang hadir mewakili Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni, menegaskan bahwa pembangunan SDM menjadi agenda prioritas.
“Pelatihan berbasis kompetensi, literasi digital, dan link and match dengan dunia industri adalah kunci agar tenaga kerja Bontang mampu bersaing,” ujarnya.
Untuk memperkaya wawasan peserta, Disnaker menghadirkan dua pakar nasional, Eva Rosmalia (Jakarta) dan Ainu Shyfa (Yogyakarta). Keduanya memberikan materi terkait praktik terbaik penyelenggaraan pelatihan vokasi yang efektif dan berorientasi pada kebutuhan pasar kerja.
Menurut Kabid Lattas dan Penta Kerja Disnaker Bontang, Lukmanul Hakim, kegiatan ini tidak hanya sebatas pembinaan formal, tetapi juga menjadi sarana membangun ekosistem pelatihan kerja yang berkelanjutan.
“Kami ingin memastikan bahwa lulusan LPK tidak hanya terampil, tetapi juga memiliki kedisiplinan, komunikasi yang baik, dan adaptasi tinggi,” jelasnya.
Disnaker Bontang menekankan pentingnya transformasi kelembagaan agar LPK lebih profesional, inovatif, dan mampu mencetak tenaga kerja sesuai tuntutan era digital. Langkah ini diharapkan dapat mendukung strategi pemerintah dalam menekan pengangguran serta membuka peluang usaha baru bagi generasi muda.
Selain membangun SDM yang siap kerja, program ini juga diproyeksikan memberi dampak positif pada pertumbuhan ekonomi daerah. Dengan LPK yang semakin berkualitas, Bontang diharapkan mampu melahirkan tenaga kerja yang tidak hanya memenuhi kebutuhan lokal, tetapi juga mampu bersaing di tingkat nasional dan global. (*)