INTUISI.ID, Bontang – Kepatihan Adat Besar Kutai Bontang menggelar ritual tempong tawar sebagai bentuk dukungan bagi pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bontang, Basri Rase-Chusnul Dhihin, pada Minggu (27/10/2024) di Bontang, Kalimantan Timur. Acara sakral ini bertujuan mendoakan keselamatan dan keberhasilan Basri Rase dalam pencalonannya serta sebagai ajang mempererat dukungan masyarakat adat.
Petinggi Langgong Kepatihan Adat Besar Kutai, Adji Pangeran Hario Kesumo Yudo, yang memimpin ritual tempong tawar, menjelaskan bahwa ritual ini memiliki makna sebagai “pendingin,” yang dipercaya dapat menjauhkan peserta dari bencana dan mara bahaya.
Dalam sambutannya, Basri Rase menyampaikan komitmennya untuk memperkuat identitas budaya Kutai di Bontang dengan mengembangkan kawasan rumah adat di Kelurahan Guntung.
Ia menekankan pentingnya pembangunan kawasan tersebut sebagai replika kebanggaan masyarakat Kutai dan sebagai upaya mendukung pariwisata di Kalimantan Timur, terutama dengan hadirnya Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Kami ingin Bontang menjadi destinasi wisata budaya yang dikenal luas, dan kawasan rumah adat akan dilengkapi dengan fasilitas seperti stan kuliner khas Kutai serta penyewaan pakaian adat, sehingga pengunjung bisa merasakan langsung budaya Kutai,” ujar Basri.
Muin, Kepala Balai Adat Kitai, menambahkan bahwa perhatian Basri pada budaya Kutai telah menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat adat, yang melihat Basri sebagai sosok pemimpin yang mengerti dan menghargai nilai-nilai budaya lokal. Ia berharap dengan Basri memimpin, perhatian pada budaya Kutai akan terus meningkat.
“Pak Basri sudah seperti keluarga bagi kami, dan kami yakin ia akan menjunjung tinggi sejarah dan budaya Bontang,” pungkasnya.
Dukungan dari keluarga besar Kepatihan Adat Besar Kutai menjadi sinyal kuat bahwa masyarakat adat Kutai menginginkan pemimpin yang mampu menjaga kearifan lokal sambil membawa Bontang menuju kemajuan sebagai penyangga IKN di masa depan. (*)